
Gedung-gedung bersejarah, museum, perpustakaan, gereja, candi, barang antik, perhiasan, monumen.
Terbakarnya harta benda budaya seperti gedung-gedung bersejarah, museum, perpustakaaan, gereja, candi, dll., dikarenakan oleh faktor yang sama, yakni tidak adanya sistem pencegah kebakaran otomatis. Sepanjang dekade terakhir, para ahli kebakaran, konservasionis dan warga negara memperlihatkan kekhawatiran mereka berkenaan konservasi warisan budaya. Kebakaran menjadi salah satu ancaman terbesar bagi harta warisan budaya, artefak dan benda-benda tak ternilai lainnya. Kerusakan akibat kebakaran sering kali tak dapat diperbaiki.
Sekali objek dan monumen warisan hancur-lebur menjadi abu, mereka tak dapat kembali seperti semula. Pemilihan sistem atau bahan pencegah kebakaran yang keliru sama merusaknya dengan kebakaran itu sendiri. Air, gas atau kerusakan kimiawi dapat menambah biaya restorasi hingga puluhan miliar rupiah, atau bahkan memusnahkan seluruh benda yang tak dapat digantikan. Di FirePro, kami bekerja bahu-membahu bersama para konsultan dan instansi-instansi terdepan demi merancang dan mengembangkan senyawa pencegah kebakaran unik yang ramah lingkungan, manusia dan harta benda berharga.
Sarana yang digunakan dalam sistem pencegah kebakaran FirePro tidak mengalirkan listrik (non-conductive), tidak berkarat dan tidak beracun. Keunggulan FirePro kian diperkuat mengingat bahan-bahan seperti air, bahan kimia kering dan karbon dioksida tidak diperbolehkan karena mengandung risiko keamanan bagi manusia dan harta benda. Sistem FirePro dipakai luas di penjuru dunia; di museum, situs bersejarah, perpustakaan, dan tempat-tempat di mana benda-benda langka berada.