FirePro Systems menggunakan generasi mutakhir Senyawa FPC Padat (FPC Solid Compound) hasil penelitian dan pengembangan selama bertahun-tahun. Saat diaktifkan, senyawa padat FPC berubah menjadi aerosol kondensasi pencegah kebakaran yang efektif, efisien dan lekas meluas.
The aerosol is propagated and evenly distributed in the enclosure under protection using the momentum generated during the transformation process. Unlike gaseous agents, the total flooding effect is achieved without increasing the pressure in the protected area/volume. Fire extinguishing is accomplished by the interruption of the chemical chain reactions occurring in the flame and not by the depletion of oxygen and/or cooling as suggested by the traditional triangle of fire.
Bahan pemadam kebakaran konvensional yang memadamkan api dengan satu atau kombinasi dari tiga metode berikut:
Cooling: Menyerap panas dari api dan menurunkan suhunya.
Starvation: Mengurangi atau menghentikan suplai bahan bakar.
Smothering: Menghabiskan oksigen atau menguranginya hingga ke tingkat tertentu.
Dalam kebakaran pada umumnya, terjadi reaksi-inter intensif antara atom dan fragmen radikal bebas tak stabil dengan adanya oksigen. Ini berlanjut hingga bahan bakar yang terpakai habis. Pada dasarnya, FirePro memadamkan api di tingkat molekul dengan menghambat reaksi rantai kimia yang terjadi dalam pembakaran.
Saat aktivasi unit FirePro, senyawa FPC di dalamnya bertransformasi menjadi aerosol kondensasi pemadam api; aerosol kondensasi ini lekas meluas, sebagian besar mengandung Potasium berbasis garam K2CO3, H2O (uap air), N2 dan CO2.
Gas berjenis 3-D yang menjadi ciri aerosol kondensasi memfasilitasi penyebaran bahan pemadam yang merata dan cepat dalam volume ruang terlindungi sekaligus memfasilitasi alirannya ke dalam arus konveksi pembakaran.
Partikel padat garam Potasium yang berukuran beberapa mikron, tersuspensi dalam gas mulia dengan permukaan berbanding masa reaksi menghasilkan rasio tinggi. Dengan demikian, efisiensinya meningkat, sehingga jumlah bahan pemadam kebakaran yang diperlukan lebih sedikit.
Saat aerosol kondensasi mencapai api dan bereaksi, radikal Potasium (K*) terbentuk sebagian besar dari disasosiasi K2 CO3. K* berikatan dengan dengan radikal bebas dari api lainnya (yakni radikal hidroksil OH-), menghasilkan produk-produk stabil, antara lain KOH. Aksi ini mampu memadamkan api tanpa menghabiskan jumlah oksigen ambient. KOH bereaksi lebih jauh dengan adanya CO2 dan membentuk K2 CO3.
Partikel padat Potasium Karbonat (K2CO3) memiliki diameter kurang dari lima mikron dan tetap tinggal dalam suspensi di kamar terlindungi/ruang tertutup selama setidaknya 30 menit, mencegah api hingga tidak kembali menyala.
Senyawa padat FPC, yang dihasilkan oleh Penelitian & Pengembangan selama bertahun-tahun, menggunakan garam Potasium yang ramah lingkungan dan terbentuk secara alamiah tanpa melibatkan material piroteknik. Dedikasi kami terkait keberlanjutan telah dibuktikan oleh kualitas dan jumlah Sertifikat, Data Terdaftar (Listings) dan Izin yang telah kami peroleh.
Teknologi aerosol kondensasi pemadam kebakaran dari FirePro cocok untuk api kelas A, B, C & F (menurut Klasifikasi EN2 Classification) dan A, B & C (menurut Klasifikasi NFPA10).