
Ruang suplai daya bebas gangguan (uniterruptible power supply/UPS), panel listrik (electrical panel), transformator, kabel listrik, generator, material berbahaya.
Api menyimpan risiko besar bagi keamanan pembangkit tenaga nuklir. Komisi Undang-Undang Nuklir (Nuclear Regulatory Commission/NRC) memperkirakan, bahwa dengan asumsi pembangkit tenaga listrik tunduk pada regulasi proteksi kebakaran, risiko melelehnya reaktor oleh percikan api (fire hazard) kurang lebih akan menyamai risiko yang timbul oleh gabungan semua bahaya lain. NRC mencantumkan sasaran-sasaran spesifik berkenaan proteksi kebakaran, yang berfokus pada pendeteksian cepat, kendali efektif, dan pemadaman langsung pada kebakaran yang nyatanya sungguh terjadi pada stasiun nuklir.
Ini bertujuan untuk melindungi aset kunci dan komponen penting yang krusial bagi manusia dan fasilitas yang bersangkutan. Dengan demikian, operator tenaga nuklir dituntut untuk mengambil pendekatan proteksi kebakaran mendalam untuk insiden-insiden potensial, dengan cara menciptakan proteksi kebakaran berlapis yang bekerja secara otonomi (autonomous) untuk mengimbangi kegagalan manusia atau mesin. Hal ini mencakup proteksi kebakaran pada ruang suplai daya bebas gangguan (UPS), panel listrik, transformator, kabel, generator dan material mudah terbakar (combustible material).
Sesuai opsi NFPA 805, tujuannya adalah untuk mendefinisikan proteksi yang diperlukan di area-area spesifik, memangkas biaya yang alih-alih dikeluarkan lewat cara pendekatan awam, sekaligus meningkatkan proteksi terhadap kebakaran. Para spesialis FirePro, bersama-sama para konsultan dan pembuat peraturan keamanan, mampu mendesain dan memasang suatu sistem dengan biaya efektif, efisien dan ramah lingkungan; wawasan akan risiko dan faktor lainnya pun turut dipertimbangkan. Ini demi memfokuskan atensi dan sumber daya secara lebih tajam dalam mendeteksi, mengontrol, dan memadamkan api dengan cepat dan langsung di tempatnya.